Oleh:M.Ulil Albab
Ya, 2 hari lagi Mas Rofiq dan Kang
Iqbal boleh meningggalkan hotel pesakitan. Tentunya dengan harapan semoga lomba
MQKnya Kang Iqbal di Pondok Pesantren Maftahul Quran Boja, Kendal lancar. Aminn
ya robb.
SAMBUNGAN………
Minggu, 7 juli 2014
Hari
yang sangat ceria, seceria kami bertiga. Tibalah saatnya kami kembali ke rumah,
tempat paling nyaman sedunia. Inilah waktu dimana dokter membolehkan kami
melanjutkan perawatan di rumah.
“Bi, ini sudah waktunya check out,
Abi masih dimana?” tanyaku pada Abi.
“Ni lagi nyampek di tol dalam kota Zul, 15
menit lagi nyampek. Habis dari Stasiun Tawang tadi, sekalian njemput Mbakmu
sama Adekmu ini” jawab Abi.
“Ooh gitu kah Bi, njenengan transfer
uangnya sekalian Bi, biar nanti tinggal pulang” jawabku.
“Ooh ya bisa nduk” jawab Abi
singkat.
Ohh rupanya hari ini saudara-
saudaraku baru pulang dari pondoknya. Alhamdulillah rumah jadi tambah rame.
Berarti mulai hari ini kami sekeluarga bisa full team. Aku, Abi, Mas Rofiq,
Mbak Ica, Mbak Ida, Mbak Faza, dan Dek Basith kumpul lagi. Meskipun nanti bulan
syawal pada pencar sendiri – sendiri.
“Ini benar dengan tuan Muhammad
Iqbal Al – Khoir dan Ahmad Rofiqul 'Arifin” tanya dokter Alfandy pada kami.
“Benar dok” jawab Mas Rofiq.
“Semua administrasi sudah lengkap,
transferan sudah masuk, kalian diperbolehkan meninggalkan tempat” jawab
dokter Alfandy
“Iya pak dok, terima kasih” jawabku.
“Semoga cepat pulih, jangan lupa
rutinan minum obat, perbanyak shodaqoh dan sholat tobatnya ya nak” sambung
dokter Alfandy.
“Iya dok” jawab kami bertiga kompak.
Tak
berselang lama mobil Fortuner type VRZ datang menghampiri kami, jadilah kami
ber 8; Aku, Abi, Mas Rofiq, Kang Iqbal, Mbak Ica, Mbak Ida, Mbak Faza, dan Dek
Basith pulang bersama ke desa tercinta, Singorojo. Abi yang nyetir didampingi
Kang Iqbal, baris ke 2 ada aku diapit oleh Mas Rofiq dan Dek Basith , serta
mbak-mbakku duduk di baris belakang. Alhamdulillah kursi mobilnya cukup.
Senin, 8 juli 2014
Hari
yang Kang Iqbal tunggu-tunggu tiba, lomba MQK di Pondok Pesantren Maftahul Quran
Boja akan dibuka oleh Menteri Pendidikan, Pak Prof Dr Syauqil Adi Setiawan
tepat pukul 11.00 siang. Tapi sebelum berangkat, kami sekeluarga dan Kang Iqbal
sarapan bersama. Kali ini bukan aku yang memasak. Mbak Ica yang terkenal jago
masaklah yang mempersiapkan.
“Wehh, masakane kasinen nduk, ws
siap to?” canda Abi pada mbak Ica.
“Tasek pengen nglanjutaken S2 pak” jawab
Mbak Ica.
“Halahhh, asline wes ngempet kui Bi,
tak kenalke mbe lurah pondokku ye mbak” timpal Mas Rofiq.
“Opo to pek, kwi lo wetengmu ws
jembling ojo mangan wae, lak tambah lemu” sahut Mbak Ica.
“Lha Mbak Ida kapan?” celetuk Dek
Basith.
“Halah cah cilik gak usah melu-melu,
alfiyahmu entuk piro?” jawab Mbak Ida.
“Trimakno nyusuki jauharul maknunmu
turah-turah mbak” jawab Dek Basith
sambil menjulurkan lidah.
Ya
beginilah kalo sudah kumpul, rumah tidak akan sepi. Seperti umumnya santri,
kebiasaan meledek terbawa sampe ke rumah.
Di tengah kami sarapan, tiba-tiba
telepon Kang Iqbal berdering
“Mbek iki aku karo cah-cah ws nk
lokasi lomba, ndang mrene, jangan kecewakan kami ws pokok e” kata seseorang.
“Iyo siap ndan, ki lagi sarapan
bareng Kuro” jawab Kang Iqbal.
“Wehh menang akeh kowe, terosno le
lakonmu, mesti mbak-mbak e lagi muleh ko pondok to!” jawab seseorang.
“Huss jok banter-banter, mesti kepo
to, menko wae tak critani, ws tak tutup ya telpone, assalamua'alikaum” kata
Kang Iqbal sambil menutup telpon
“Sopo le?” tanya Abi pada Kang
Iqbal.
“Teman pondok pak, dari Kediri,
Genuk, dan Kaliwungu pak” jawab Kang Iqbal.
“Lohh Badak sido mangkat to Kang?”
tanya Mas Rofiq.
“Iyo Ro, ngejak Emprit mbe
Banteng,kayane” jawab Kang Iqbal.
“Ohh alhamdulillah lah, ben e tambah
akeh supportere” timpal Mas Rofiq.
Setelah
sarapan selesai, kami berdelapan OTW ke tempat lomba. Kami berangkat dengan 2
mobil, Yaris yang kusopiri berisi Mbak Ica, Mbak Ida, dan Mbak Faza ; Fortuner
yang Mas Rofiq kendarai berisi Abi, Kang Iqbal, dan Dek Basith.
BERSAMBUNG………
0 comments: