Selasa, 14 September 2021

Memelihara Keinginan

 


Oleh : Bindara Pujangga

Satu hal yang sangat menantang dari kehidupan ini adalah kita tiba-tiba saja ada, tumbuh mula-mula dibuaian seseorang yang kita panggil ibu, dan kemudian turun kepelataran bermain bersama anak-anak sebaya. Kadang kita dibuat menangis oleh teman bermain, kadang kita membuat salah satu dari mereka menangis kadang-kadang kita dibentak oleh orang dewasa.

 Pada masa itu, kita ingin cepat ingin menjadi orang dewasa karena setiap orang dewasa tampak dimata kita sebagai makhluk-makhluk luar biasa dan tak terkalahkan; mereka bisa membentak siapa saja dan menganggap remeh anak-anak dibawah umur. Pada saat sudah menjadi orang dewasa kita rindu menjadi kanak-kanak lagi.

 Kanak-kanak ingin segera dewasa, orang-orang dewasa merindukan masa kanak-kanak. Kita seperti selalu berada diwaktu yang tidak tepat.

Tetapi, kita terlanjur ada dimuka bumi dan menjalani kehidupan dan kita tidak pernah tahu seperti apa cara paling tepat untuk menjalaninya. Tidak ada yang mengajari kita.

Dalam setiap jenis keterampilan selalu ada orang-orang yang bisa mengajarkan tekniknya kepada kita. Kita ingin menjadi penulis hebat, kita bisa belajar menulis  kepada guru yang lihai mengolah kata. Kita ingin menjadi pendekar, ada pelatih-pelatih yang bisa mengajari kita cara menjadi pendekar yang tangguh dan menjadi juara. Kita ingin cakap dalam berbahstu, ada pembimbing yang bisa mengajari kita cara ber-bahstu dengan baik.

 Ada orang yang patah hati satu kali dan tidak mau jatuh cinta lagi sepanjang hidup. Dia tidak mau menikah dan menjadi penghambat bagi semua adiknya karena sebagai anak sulung ia tidak bersedia untuk dilangkahi. Saya kenal satu keluarga yang seperti itu. Akhirnya semua anak didalam satu keluarga itu terus membujang sampai mereka semuanya tua.

 Ada orang yang patah hati berkali-kali dan tetap berminat untuk jatuh cinta lagi dan patah hati lagi. Teman-temannya menjadi jengkel karena ia seperti tidak pernah kapok mengalami kejadian seperti itu berulang-ulang, mendapatkan perasaan sakit terus menerus, dan selalu mendapatkan lagi pasangan yang beberapa waktu kemudian akan meninggalkannya.

  Sama seperti kehidupan, jatuh cinta juga tidak ada pelajarannya. Kita tidak pernah tahu kepada orang seperti apa kita jatuh cinta dan kepada orang seperti apa sebaiknya kita jatuh cinta.

 Jadi, untuk merawat kehidupan dan cinta kepada sesama, kita harus belajar sendiri caranya. Memang ada aspek-aspek dasar yang diajarkan kepada kita: jangan menyakiti orang lain jika tidak ingin disakiti. Perbanyak teman dan jangan pernah punya musuh, jadilah orang jujur. Kadang-kadang saya apa perlu mengajarkan kepada teman-teman bahwa mereka harus menjadi orang jujur. Kenapa meminta mereka menjadi orang jujur sementara ketidak jujuran seringkali membuat orang selamat dan hidup bahagia.

Anda tidak akan sukses menjadi politikus jika anda benar-benar jujur. Anda akan ditampar pasangan jika anda selalu bicara jujur.

 Jadi kenapa orang-orang masih senang meminta kita menajdi orang jujur? Mungkin karena saran untuk menjadi orang jujur itu terdengar baik. Anda akan tampak menjadi orang dewasa yang tak bermoral jika mengajarkan kepada orang-orang:  jadilah orang yang tidak jujur. Saya juga mengajarkan kepada teman-teman saya untuk menjadi orang-orang yang jujur, meskipun saya tidak bisa marah jika suatu saat mereka berbohong.

  Satu hal lain yang juga menantang: dalam menjalani kehidupan kita harus memiliki keinginan. Dialam fiksi, kita diberitahu bahwa tokoh utama harus memiliki keinginan, “meskipun keinginan itu hanya segelas air putih”. Kata Krut Vannegood, “mereka yang dilumpuhkan oleh kehidupan modern yang hampa-pun tetap harus minum air dari waktu ke waktu”.

 Tanpa keinginan, tidak akan ada tindakan. Tanpa tindakan, kehidupan akan berjalan datar-datar saja. Anda tidak akan menemukan kesulitan jika tidak memiliki keinginan, tidak harus menyingkikran penghalang, penghambat, dan tidak harus memperbaiki kelemahan diri sendiri. Dengan kata lain, anda tidak perlu melakukan apa-apa.

Sebaliknya, ketika kita memiliki keinginan, kita harus memikirkan jalan terbaik untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ada buku-buku yang memberitahu kita cara mendapatkan apapun yang kita inginkan, tetapi saya yakin kita tidak bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan.

Manusia yang dianggap paling jenius diabad ke-20, Albert Enstein, juga tidak selalu berhasil mendapatkan semua yang ia inginkan. Pada fase terakhir kehidupannya, ia berfikir tentang suatu teori yang bisa menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja-the theory of everything. Para ilmuwan lain menganggapnya hanya membuang-buang waktu, tapi Enstein menyakini bahwa ia akan menemukan terori itu. “Jika saya tidak menemukannya, akan ada orang lain yang menemukannya,” katanya.

 Ia tidak menemukannya, tapi ia benar, para ilmuwan lain terdorong untuk membuktikan apakah ada teori seperti itu. Ada kemajuan, tetapi hasilnya belum jelas.

Jadi saya pikir, selalu penting memiliki keinginan. Itu akan membuat kita menjalani hidup lebih bahagia. Kita terlanjur ada di muka bumi. Kita perlu merencanakan sesuatu, memelihara pikiran besar dan menjadikan kehidupan kita sendiri lebih bergairah karena mampu mempertahankan pikiran besar di dalam benak kita.

Dan, semoga hari ini kita mempunyai keinginan besar di tahun 2019; untuk hari-hari kedepan dan harapan, yang akan datang menghiasi kehidupan kita, semoga.

Previous Post
Next Post

0 comments: