Selasa, 14 September 2021

Profil KH. Idham Cholid

KH.Idham Cholid merupakan pemuda kelahiran Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921. Beliau merupakan seorang Ulama’ dan Politikus. Sejak kecil beliau terkenal ahli berpidato dan orasi. Bakat itu mulai terlihat ketika beliau masuk SR. Pada tahun 1922, beliau melanjutkan rihlah ilmunya ke Madrasah Ar-Rasyidiyyah. Disana Idham aktif dalam mempelajari bahasa Inggris, Arab, dan Ilmu Pengetahuan Umum. Jadi, tak heran kalau KH.Idham Cholid nantinya dikenal sebagai Ulama’ yang tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga menguasai ilmu bahasa dan ilmu-ilmu umum. Kemudian KH.Idham Cholid melanjutkan rihlah pendidikannya ke Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur. Disana KH.Idham Cholid memperdalam bahasa Jepang, Jerman, Prancis, dan lulus dari Gontor tahun 1943.

Ada pepatah mengatakan “Menguasai bahasa berarti memenguasai dunia”. Di era penjajahan Jepang, kelihaian Idham berbahasa Jepang membuat pihak jepang sering memintanya sebagai penerjemah dalam pertemuan dengan para tokoh-tokoh NU. Dari situlah KH.Idham Cholid mulai akrab dengan tokoh-tokoh NU. Ketika Jepang kalah perang dan sekutu masuk Indonesia, KH.Idham Cholid aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia baik dalam bidang politik maupun pemberontakan-pemberontakan terhadap penjajah. Setelah Indonesia merdeka, KH.Idham Cholid diangkat menjadi anggota parlemen RI mewakili Kalimantan. Tahun 1950 KH.Idham Cholid terpilih lagi menjadi anggota DPRS mewakili Masyumi. KH.Idham Cholid mulai aktif  dalam NU, ketika NU melepaskan diri dari Masyumi pada tahun 1955 dan mulai berkhidmah di NU dalam konsolidasi internal ke daerah-daerah.

KH.Idham Cholid mengabdikan dirinya di NU dengan aktif di GP Anshor. Di tahun 1952, KH.Idham Cholid diangkat sebagai ketua PB Ma’arif (Organisasi sayap NU dalam bidang pendidikan). Sepanjang tahun 1952-1955, KH.Idham Cholid yang juga duduk dalam majelis pertimbangan polotik PBNU, sering mendampingi Rais ‘Am K.H. Wahab Hasbulloh berkeliling ke seluruh cabang NU di Nusantara. Pada Muktamar NU ke-21 di Medan bulan Desember tahun 1955 , KH.Idham Cholid terpilih menjadi ketua umum PBNU. Saat mengemban amanah menjadi orang nomor 1 di NU beliau masih berumur 34 tahun dan menjabat menjadi ketua PBNU hingga tahun 1984 sekaligus menjadikannya orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU selama 28 tahun.

Previous Post
Next Post

0 comments: