Rabu, 11 Agustus 2021

Pancasila Sebagai Dasar NKRI

Oleh: Cak’e

            “Nah,yo iki sing bener mungguhe syari’at”.(Nah,justru inilah yang benar menurut syari’at islam).Setidaknya begitulah dawuh Hadrotussyeikh KH.M.Hasyim Asy’ari ketika diperdengarkan usulan tentang perubahan sila pertama dari Pancasila yang masih diperdebatkan oleh kalangan Indonesia Timur.Beliau berpendapat bahwa masalah ini sebenarnya dapat disamakan dengan masalah ketika kanjeng Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan masyarakat Madinah.Tanda tangan beliau yang bertuliskan Muhammad Rosululloh sangat ditentang oleh mereka kalangan Madinah.Mereka hanya yakin bahwa Muhammad itu sosok yang jujur dan amanah.Namun tidak dengan kenabian beliau.Akhirnya,demi mewujudkan persatuan di kota tersebut,beliau menggantinya dengan kalimat Muhammad Putra Abdulloh.Kesepakatan pun didapat,rasa persatuan pun mulai muncul.Tanah Madinah yang dulunya miskin dan sengsara,lambat laun akhirnya menjadi kota besar yang diperhitungkan disegala aspek.Mereka memang tak seagama,namun punya tujuan yang sama.Tidak pula keseluruhan warganya bersifat agamis,namun mereka semua punya jiwa nasionalis.Merekalah yang didalam kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bisa mewujudkan rasa persatuan bangsa.Bhinneka Tunggal Ika.

            Polemik permasalahan memang timbul sesaat setelah pembacaan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia atau bertepatan dengan Proklamasi Kemerdekaan,17 Agustus 1945.Sila yang awalnya berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” sangat tidak bisa diterima oleh kalangan rakyat Indonesia Timur yang memang mayoritas bukan pemeluk Islam.

            Kata Pancasila sebenarnya pertama kali ditemukan dalam kitab Sutasoma karangan Empu Tantular pada masa kepemimpinan Majapahit.Secara umum,kitab ini menjelaskan tentang gambaran kehidupan rakyat di era Majapahit yang hidup rukun dan damai.Istilah itu pada mulanya tidaklah terlalu popular,hingga saat para tokoh besar memunculkannya kembali diera modern.Sebut saja seperti H.O.S. Cokroaminoto yang sering menggaungkannya ketika berpidato.Atau saat Soekarno  diasingkan di Flores dan mendapatkan inspirasi dasar negara di bawah pohon sukun jika nantinya Indonesia sudah merdeka.

            7  September 1944,Kekaisaran Jepang yang menduduki Indonesia memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.Hal ini tak lepas dari semakin terdesaknya posisi Jepang dalam peta Perang Dunia II.Dengan janji kemerdekaan tersebut,diharapkan rakyat Indonesia mau ikut andil dan membantu Jepang agar tidak semakin terdesak oleh tentara sekutu.Janji tersebut langsung diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso.Janji itu direalisasikan dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) guna membahas hal-hal apa saja yang berhubungan dengan kenegaraan.

            29 Mei 1945,BPUPKI melaksanakan sidang perdananya.Sidang ini dimulai dengan penyampaian dasar Negara oleh Muhammad Yamin.Lima dasar yang beliau sampaikan adalah “Peri kebangsaan,Peri  kemanusiaan,Peri ketuhanan,Peri kerakyatan,dan Kesejahteraan rakyat”.Setelah berpidato,Muhammad Yamin juga menusliskan gagasan tertulis rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.Kelima asas dasar Negara tersebut adalah :

1.Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.Kebangsaan Persatuan Indonesia.

3.Rasa kemanusiaan yang Adil dan Beradap.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan.

5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

            31 Mei 1945,giliran Soepomo mengemukakan pendapatnya.Dalam kesempatan ini,beliau menyuarakan bentuk negara integralistik.Yakni Negara yang berdiri diatas kepentingan semua orang.Sementara itu,dasar Negara yang beliau sampaikan ialah :

            1.Paham Persatuan.

            2.Kekeluargaan.

            3.Keseimbangan Lahir dan Batin.

            4.Musyawarah.

            5.Keadilan Rakyat.

            Sehari setelah itu,tepatnya 1 Juni 1945,Soekarno menyampaikan pidatonya tentang dasar Negara.Dikemudian hari,beliau juga memproklamirkan dasar negara tersebut dihadapan PBB.Beliau dengan bangga menyebut kata Pancasila dihadapan khalayak luar.The Five Guidding Principle of Our Nation Live.Sebuah kalimat yang mentashihkan(membenarkan) bahwa sebuah negara baru bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia telah lahir.

            1.Kebangsaan Indonesia.

            2.Internasionalisme atau Perikemanusiaan.

            3.Mufakat dan Demokrasi.

            4.Kesejahteraan Sosial.

            5.Ketuhanan Yang Maha Esa.

            Setelah usulan tersebut dikemukakan,BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan Sembilan orang guna merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang terkenal dengan istilah Piagam Jakarta.

            Jum’at,17 Agustus 1945,semua bersiap menyambut era baru.Setelah perdebatan yang panjang,perlawanan yang tak kenal lelah,pengorbanan nyawa,pertumpahan darah,teriakan,tangisan,jeritan,dan pergejolakan batin.Akhirnya,Ir.Soekarno memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.Sempat ada perbedaan pendapat tentang tanggal kemerdekaan antara golongan tua dan golongan muda yang akhirnya terjadi peristiwa Rengasdengklok.Namun tetap saja,hal itu bukanlah halangan bagi Bangsa Indonesia untuk Merdeka.Pembacaan teks proklamasi yang dilantangkan oleh Soekarno dengan hikmat dengan sarana seadanya.Tiang bendera yang hanya bambu sederhana ditanam di halaman rumah Bung Karno,bendera pusaka yang sebenarnya adalah sarung tidur dan kain merah seadanya milik pedagang soto,sekali lagi bukanlah hambatan untuk mendeklarasikan Kami Bangsa Indonesia.

Previous Post
Next Post

0 comments: