Oleh: Cak’e
“Nah,yo
iki sing bener mungguhe syari’at”.(Nah,justru inilah yang benar menurut
syari’at islam).Setidaknya begitulah dawuh Hadrotussyeikh KH.M.Hasyim Asy’ari
ketika diperdengarkan usulan tentang perubahan sila pertama dari Pancasila yang
masih diperdebatkan oleh kalangan Indonesia Timur.Beliau berpendapat bahwa
masalah ini sebenarnya dapat disamakan dengan masalah ketika kanjeng
Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan masyarakat Madinah.Tanda tangan
beliau yang bertuliskan Muhammad Rosululloh sangat ditentang oleh mereka
kalangan Madinah.Mereka hanya yakin bahwa Muhammad itu sosok yang jujur dan
amanah.Namun tidak dengan kenabian beliau.Akhirnya,demi mewujudkan persatuan di
kota tersebut,beliau menggantinya dengan kalimat Muhammad Putra Abdulloh.Kesepakatan
pun didapat,rasa persatuan pun mulai muncul.Tanah Madinah yang dulunya miskin
dan sengsara,lambat laun akhirnya menjadi kota besar yang diperhitungkan
disegala aspek.Mereka memang tak seagama,namun punya tujuan yang sama.Tidak
pula keseluruhan warganya bersifat agamis,namun mereka semua punya jiwa
nasionalis.Merekalah yang didalam kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bisa
mewujudkan rasa persatuan bangsa.Bhinneka Tunggal Ika.
Polemik
permasalahan memang timbul sesaat setelah pembacaan Pancasila sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia atau bertepatan dengan Proklamasi
Kemerdekaan,17 Agustus 1945.Sila yang awalnya berbunyi “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” sangat tidak bisa
diterima oleh kalangan rakyat Indonesia Timur yang memang mayoritas bukan
pemeluk Islam.
Kata
Pancasila sebenarnya pertama kali ditemukan dalam kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular pada masa kepemimpinan Majapahit.Secara umum,kitab ini menjelaskan
tentang gambaran kehidupan rakyat di era Majapahit yang hidup rukun dan
damai.Istilah itu pada mulanya tidaklah terlalu popular,hingga saat para tokoh
besar memunculkannya kembali diera modern.Sebut saja seperti H.O.S.
Cokroaminoto yang sering menggaungkannya ketika berpidato.Atau saat Soekarno diasingkan di Flores dan mendapatkan inspirasi
dasar negara di bawah pohon sukun jika nantinya Indonesia sudah merdeka.
7
September 1944,Kekaisaran Jepang yang
menduduki Indonesia memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.Hal
ini tak lepas dari semakin terdesaknya posisi Jepang dalam peta Perang Dunia
II.Dengan janji kemerdekaan tersebut,diharapkan rakyat Indonesia mau ikut andil
dan membantu Jepang agar tidak semakin terdesak oleh tentara sekutu.Janji
tersebut langsung diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso.Janji itu direalisasikan
dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) guna membahas hal-hal apa saja yang berhubungan dengan kenegaraan.
29
Mei 1945,BPUPKI melaksanakan sidang perdananya.Sidang ini dimulai dengan
penyampaian dasar Negara oleh Muhammad Yamin.Lima dasar yang beliau sampaikan
adalah “Peri kebangsaan,Peri
kemanusiaan,Peri ketuhanan,Peri kerakyatan,dan Kesejahteraan
rakyat”.Setelah berpidato,Muhammad Yamin juga menusliskan gagasan tertulis
rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.Kelima asas dasar Negara
tersebut adalah :
1.Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3.Rasa kemanusiaan yang Adil dan Beradap.
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan.
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
31 Mei 1945,giliran Soepomo
mengemukakan pendapatnya.Dalam kesempatan ini,beliau menyuarakan bentuk negara integralistik.Yakni
Negara yang berdiri diatas kepentingan semua orang.Sementara itu,dasar Negara
yang beliau sampaikan ialah :
1.Paham Persatuan.
2.Kekeluargaan.
3.Keseimbangan Lahir dan Batin.
4.Musyawarah.
5.Keadilan Rakyat.
Sehari setelah itu,tepatnya 1 Juni
1945,Soekarno menyampaikan pidatonya tentang dasar Negara.Dikemudian
hari,beliau juga memproklamirkan dasar negara tersebut dihadapan PBB.Beliau
dengan bangga menyebut kata Pancasila dihadapan khalayak luar.The Five
Guidding Principle of Our Nation Live.Sebuah kalimat yang mentashihkan(membenarkan)
bahwa sebuah negara baru bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
lahir.
1.Kebangsaan Indonesia.
2.Internasionalisme atau
Perikemanusiaan.
3.Mufakat dan Demokrasi.
4.Kesejahteraan Sosial.
5.Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setelah usulan tersebut dikemukakan,BPUPKI
membentuk panitia kecil yang beranggotakan Sembilan orang guna merumuskan
naskah Rancangan Pembukaan UUD yang terkenal dengan istilah Piagam Jakarta.
Jum’at,17 Agustus 1945,semua bersiap
menyambut era baru.Setelah perdebatan yang panjang,perlawanan yang tak kenal
lelah,pengorbanan nyawa,pertumpahan darah,teriakan,tangisan,jeritan,dan pergejolakan
batin.Akhirnya,Ir.Soekarno memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.Sempat ada
perbedaan pendapat tentang tanggal kemerdekaan antara golongan tua dan golongan
muda yang akhirnya terjadi peristiwa Rengasdengklok.Namun tetap saja,hal itu
bukanlah halangan bagi Bangsa Indonesia untuk Merdeka.Pembacaan teks proklamasi
yang dilantangkan oleh Soekarno dengan hikmat dengan sarana seadanya.Tiang
bendera yang hanya bambu sederhana ditanam di halaman rumah Bung Karno,bendera
pusaka yang sebenarnya adalah sarung tidur dan kain merah seadanya milik
pedagang soto,sekali lagi bukanlah hambatan untuk mendeklarasikan Kami Bangsa
Indonesia.
0 comments: