KH.Hasyim
Asy’ari dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 M atau 24 Dzulqo’dah 1278 H.
Beliau merupakan putra dari Kyai Asy’ari dan Ibu Halimah.Ayahnya,yaitu Kyai
Asy’ari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah
selatan Jombang.Kemudian dari garis keturunan ibunya KH.Hasyim Asy’ari
merupakan keturunan ke-8 dari Jaka Tingkir (Sultan Panjang).Dari ayah dan
ibunya beliau mendapatkan awal nilai dasar-dasar islam yang kokoh.
Dalam
kaitannya kemerdekaan Indonesia,KH.Hasyim Asy’ari merupakan seorang tokoh penggerak
yang sangat berpengaruh dan selalu andil dalam melawan penjajah,baik memberikan
semangat,fatwa atau ikut sendiri dalam peperangan.Beliau memfatwakan bahwa
perang melawan Belanda adalah jihad fi sabilillah,Belanda kemudian
sangat kerepotan,karena perlawanan gigih melawan penjajah muncul dimana-mana,pernah
juga beliau mengharamkan naik haji
memakai kapal Belanda.Fatwa tersebut ditulis dalam bahasa arab dan disiarkan
oleh kementrian agama secara luas,sekalipun Van Der Plass (penguasa
Belanda) menjadi bingung,karena banyak
umat Islam yang telah mendaftarkan diri kemudian mengurungkan niatnya naik
haji.
KH.Hasyim
Asy’ari pernah juga mencicipi penjara 3 bulan pada tahun 1942 pada masa
Belanda,karena sikapnya yang tidak kooperatif dengan penjajah.Bahkan pada masa
penjajahan Jepang Kyai Hasyim Asy’ari ditangkap dan ditahan secara
berpindah-pindah mulai dari penjara Jombang,Mojokerto dan akhirnya ke penjara
Bubutan Surabaya.Beliau dipenjara karena menolak Seikerei,yaitu :
Kewajiban berbaris dan membungkukkan badan ke arah Tokyo setiap pukul 07.00
pagi.Sebagai simbolik kepada dewa matahari (Amaterasu o mikami).KH.Hasyim
Asy’ari menolak semua itu,karena hanya Allah lah yang berhak dan wajib disembah
bukan manusia ataupun matahari.
Pada
tanggal 22 Oktober 1945 KH.Hasyim Asy’ari bersama para ulama’ menyeru Revolusi
Jihad melawan pasukan NICA dan Inggris.Akibatnya meletuslah perang rakyat
semesta dalam Pertempuran 10 Nopember 1945.KH.Hasyim Asy’ari dikenal sebagai
penasehat,pengajur,sekaligus jendral dalam laskar-laskar perjuangan,seperti
:GPII,Hizbullah,Sabilillah,dan gerakan Mujahidin,bahkan Jendral Sudirman dan
Bung Tomo senantiasa meminta petunjuk kepada KH.Hasyim Asy’ari.
0 comments: