Tukang Roti
Disuatu hari, datang tukang roti yang
melalui depan rumah, kemudian teman ane si Enggar memanggil dia. Tak
lama, datanglah tukang roti itu mendekati kita yang sedang istirahat santai di
taman depan rumah.
Enggar :”Ada
roti jenis apa saja bang?”
Tukang roti :”Bisa bermacam-macam, dek. ”
Enggar :”Terus
bang, roti ini apa yah rasanya?”
Tukang roti :”Roti ini coklat dek rasanya. ”
Enggar :”Kalo
roti ini rasa apa bang?”
Tukang roti :”Roti rasa strawberry dek. ”
Enggar :”Kalo
ini rasa apa bang?”
Tukang roti :”Ini rasa nanas dek. ”
Enggar :”Lho,
terus mana rotinya bang? Sejak tadi bicaranya buah-buahan terus! Memangnya
Abang jual apa sih, roti atau buah? Jika kaya begini ane gak jadi
beli Bang. ”
Tukang roti :*Hening*
Dalam sekejap si tukang jual roti tersebut
pingsan mendadak.
Beo Nakal
Citra,
Sassi dan Shafira saling bertetangga dan sering bersama-sama berangkat menuju
kantor. Untuk sampai jalan raya agar bisa naik kendaraan umum , mereka
diharuskan melalui suatu gang yang diantara rumah tersebut terdapat peliharaan
burung beo.
Tiap
kali tiga perempuan tersebut melalui depan rumah orang yang memiliki peliharaan
beo, selalu saja si burung beo bilang tiga warna. Sassi mulai merasa curiga
kalau burung beo tersebut sudah tahu akan warna celana dalam mereka bertiga. Untuk
memastikan hal tersebut betul atau tidak, mereka mengadakan kesepakatan buat
mengenakan warna celana dalam yang sama.
Diesok
harinya mereka kembali melalui gang tersebut, si beo mengucapkan “Hitam, hitam,
hitam.” Ketiga perempuan itu terkagum-kagum dan tercengang. Dihari selanjutnya,
secara tepat juga si beo mampu menebak warna celana dalam mereka seraya
mengatakan”Pink, pink, pink.”
Citra
memiliki siasat yang agak konyol. ”Bangaimana jika besok kita tak sama sekali
mengenakan celana dalam? Coba, akan berkata apa si beo usil itu?” Diesok
harinya saat mereka melewati kembali, si beo di dalam sangkarnya tersebut
mondar-mandir seperti kebingungan. Citra dan teman-temannya tersebut mulai
tertawa, sebab dapat ngerjain burung beo yang suka usil tersebut. Namun
tertawa mereka tidak langsung lama, karena si beo bilang”Lurus, lurus, keriting.”
Obat Sakit Kepala
Suatu
hari dibulan puasa, seorang kakek yang sedang asik menonton televisi tinggal
bersama cucunya. Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu
“Mamah dan Aa”. Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu
iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan
bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.
Sedang
asik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang
kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk
membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek
meminum obat tersebut.
Sang
cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya ”Kakek kan lagi puasa, kenapa
minum obat?” Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun
menjawab ”Itulah okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja!!!”
Kesetrika
Suatu
hari yang cerah, datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua
telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter :”Lho,
kenapa telinga Anda pak?”
Pasien :”Begini
dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya menyetrika, tiba-tiba
telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika yang saya pegang, saya
tempelkan ke telinga kiri saya dok. ”
Dokter :”Oh
jadi begitu pak, saya paham keluhan bapak, terus telinga kanan bapak kenapa?”
Pasien :”Nah
itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
0 comments: