Selasa, 31 Agustus 2021

Sahabat Nabi Yang Masih Hidup, Siapa Dia?

 


Siapa dia? Dan berada dimanakah dia? Tidak lain dia adalah Nabiyulloh Isa ‘Alaihis Sallam. Beliau berada di langit kedua semenjak diangkatnya beliau dulu. Nabi Isa akan diperintahkan turun nantinya pada detik-detik menjelang kiamat. Membunuh Dajjal sang ratu sial, memerangi Yahudi yang keji, menumpas babi yang tidak suci, menghancurkan salib sampai raib, sampai dunia terang benderang tanpa genderang untuk tabuhan perang. Telah masyhur beliau akan hidup selama 7 tahun atau dalam riwayat lain 40 tahun menghukumi manusia yang tersisa dengan syariat Nabi Muhammad dengan tekad yang kuat. Tapi dari mana Nabi Isa belajar dan siapa pengajarnya?

Sang maestro kenamaan abad 9 hijriyah dalam fan fiqh, tafsir, dan macam-macam ilmu, Jalluddin Abdurrahman Bin Abi Bakar Asyuyuti telah menjawab sedetail-detailnya. Beliau mengungkapkan ada 4 kemungkinan dalam permasalahan tersebut :

1)      Para Nabi mengetahui akan syariat-syariat Nabi sebelum atau sesudahnya, apalagi Nabi-nabi yang diturunkan kitab akannya. Tak terkecuali Nabi Isa. Allah menjelaskan sebagian sifat dan syariat Nabi akhir zaman sekaligus umatnya.

2)      Nabi Isa mempelajari isi kandungan al-quran sebagaiman Nabi kita Muhammad SAW memahami dan menfatwakan hukum-hukum yang ada diambilkan dari kitab Allah, Al Quran. Imamuna Syafi’i berkata seluruh hukum yang diterapkan Nabi diambil dari kepahaman beliau dari Al-quran. Hadits pun menguatkan :

إنى لا احل ما اأحل الله فىي كتا به ولا أحرم إلا ما أحرم الله فىي كتا به

3)      Imam Subki ra mengatakan Nabi Isa as adalah umat sekaligus sahabat beliau (Nabi Muhammad) karena beliau sering bertemu Nabi Muhammad Saw selain pada malam isra’. Seperti yang diriwayatkan dalam hadits pada satu saat Nabi (Muhammad) menyalami Nabi Isa as setelah dia merampungkan thawafnya. Dari sini memungkinkan Nabi Isa belajar pada Nabi (Muhammad) tentang syariat beliau, karena Nabi Isa tahu nanti akan diperintah menghukumi Nabi Muhammad saw di akhir zaman.

4)      Nabi Isa sowan kepada Nabi (Muhammad) ketika turunnya beliau ke bumi. Nabi (Muhammad) bersabda :

والذي نفسي بيده لينزلن عيسى ابن مريم ثم لئن قام على قبري فقال يا محمد لأجبنه

“Demi Dzat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, Nabi Isa bin Maryam akan turun ke bumi kemudian jika dia sowan kepadaku dan memanggilku; Ya Muhammad, niscaya Aku akan menjawabnya.”

Ada lagi satu cerita yang menakjubkan yang diriwayatkan oleh Syeikh Abu Faraj Ibnu Al-Jauzi bahwa satu hari Syeikh Abdul Qosim Al-Qusyairi pemilik kitab Risalah Qusyairiyah yang telah masyhur memanggil Santri paling setianya untuk memasukkan 1000 kitab yang beliau karang dan Al Quran untuk dimasukkan ke dalam peti dan dibuang ke Sungai Jaihun (sekarang Uzbekistan).

Sang Santri menurut dan membawanya, di tengah perjalanan santri tersebut berpikir sayang sekali untuk dibuang. Kemudian dia membawa ke kediamannya untuk diambil sendiri. Kemudian pada pagi harinya, santri tersebut bertemu dengan Sang Guru. Sang Guru  pun bertanya “Apa kamu telah membuangnya?”. “Sudah guru” sahut santri. “Apa yang kamu saksikan?“ timpal Sang Guru. “Tak ada Guru“ jawab santri dengan enteng. Sang Guru pun marah dan mengatakan “Kadzabta (kau berbohong), kau tak membuangnya, cepat buang!” Tak pikir panjang santri berlari mengambil peti dan membuangnya ke sungai. Aneh bin nyata sebuah tangan menangkapnya. Sang Santri bertanya “Siapa kamu?“. ”Aku diperintah Allah menjaga peti ini“ sahut tangan dengan nada datar” kemudian menenggelamkan dirinya kembali. Setelah pulang santri ditanyai lagi oleh Sang Guru “Kamu telah membuannya?“. “Nggeh Guru“ timpal santri sambil menceritakan apa yang terjadi, tapi tidak berani bertanya sesungguhnya apa yang terjadi. Dilain hari Sang Guru menjelaskan bahwa nanti di hari-hari mendekati kiamat setelah terbunuhnya Dajjal oleh Nabi Isa, Nabi Isa diperintah menghukumi permasalahan umat Muhammad saw. Tapi Nabi Isa bingung bagaimana akan menghukumi padahal semua ilmu termasuk Al-Quran sudah hilang meski bentuk kitab tetap ada. Maka Jibril turun dan memberi tahu Nabi Isa agar ke Sungai Jaihun dan sholat 2 rokaat kemudian memanggil tangan penjaga Syeikh Abdul Qosim Al-Qusyairi. Setelah diterima Nabi Isa mempelajari isi kitab dan menghukumi dengan syariat baginda Nabi Muhammmad Shallahu ‘Alaihis Sallam.

Kediri, 20 – 08 - 2018

Previous Post
Next Post

0 comments: