Negeri Kata-nya
Oleh : Anonimous*
Selamat datang di Indonesia
Negara kaya dengan alunan tanah surga katanya
Bumi subur dan makmur bunyinya
Tak kurang akan pangan dongengnya
Namun mengapa buruh buruh mati kelaparan
Tangis miris kian lantang
Kau hancurkan ladang panganku
Demi pembaharuan katanya...
Namun apa salahnya sawah ladangku
Tertimbun gedung-gedung dan perumahanmu
Sedang kami bernaung di bawah jembatanmu
Lalu...
Dimana keadilan mu...
Pemerintah buta adalah kebenaran
Ataukah kau tuli tangisan rakyatmu?
Kau robohkan rumah kami
Kau ganti dengan rupiah namun hanya janji
Kau makan hasil kaum melarat
Inikah yang pantas disebut si wakil rakyat?
*Pengirim tanpa nama
Perihal Kiprah
Oleh : Yahya Ibnu Hanbal*
Terserah!
Biar aku serakah!
Biar aku menggagah!
Biar aku berdarah!
Asal aku tak lemah!
Asal aku tak menyerah!
Sekalipun tergoyah!
Di situ kiprah akan rebah!
*Santri HY Kamar 04
Negasi
Oleh : FH*
Delik mata . . .
Hujanilah ribuan kepala
Lukai apa yang mesti
Tenggak sebanyak-bayaknya
Lalu sudahilah . . .
Raum sukmamu . . .
Eksistensi dan pesimisme
Kecupan, cumbuan, dan kata – kata
Hedonis . . . hedonis semua
Mesti diputus, lantas . . .
Kemayunya engkau . . .
Lesung pipi, gingsulnya gigi
Putih dan hitam satu warna
Ohh, surganya
Dapatkah ku masuki kau ?
Rembulanku . . .
Duduk di pelataran, amben . . .
Merenungi rembulan dalam
Sembari bertele lengan
Lalu hilang
*Siswa kelas 3 Tsanawiyyah MHM
0 comments: