Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)KH Said Aqil Siradj mengatakan Partai Komunis
Indonesia (PKI) itu sejarah bangsa yang menyedihkan dan dijadikan isu besar , karena
mendekati tahun politik 2019. “Soal PKI itu sejarah bangsa yang menyedihkan
jadi tidak usah cari kambing hitam. Memang ada yang salah, ada korban. Menurut
saya lupakan, itu sejarah, ”ujar Kyai Said yang ditemui di kantor PBNU, Kramat
Raya, Jakarta Pusat.
Dia berpendapat setiap tahun
mendekati 30 September pro kontra pasti terjadi, namun tahun ini menjadi besar karena
mendekati tahun politik. “Setiap tahun dibicarakan. Jokowi dituduh PKI, HIdayat
Nurwahid keluaran Madinah juga dituduh PKI, mudah sekali menuduh orang PKI. Tahun
ini ya tahun politik, menjadi besar karena ada hubungan 2019, ”ujar Kyai
Said(22/9).
Dia juga menuturkan, soal pemutaran
G30S PKI ditengah-tengah masyarakat ia mengatakan wajar sebuah film memiliki
adegan-adegan yang berlebihan. ”Dalam film itu ada bagian yang disiksa memang
keterlaluan, ada bunga-bunganya, ada tambahan sana sini wajar saja, ”tambah
Kyai Said.
Ia memberikan satu contoh dalam film
G30S PKI adegan yang menurutnya berlebihan. ”DN Aidit itu tidak merokok aslinya,
tapi difilm itu diceritakan dia merokok, jadi dilebih-lebihkan. 65 persen
adegan benar, 35 persen adegan berlebihan, ”sambungnya.
Ia mengungkapkan tidak permasalahan
film G30S PKI dibuatkan versi menurut sejarahnya. ”Mungkin kalian belum lahir, saya
dulu masih kecil. G30S PKI itu nyata, korbanya ada 7 jendral. Tidak bisa
dipungkiri itu PKI, ga usah diperbincangkan kembali, meluruskan kembali
boleh. Bukan dilupakan begitu, tapi kita ambil hikmah sejarah itu dan tidak
usah ingat-ingat lagi, ”tambah Kyai Said.
Ia malah
memberikan saran ada film lain yang dibuat untuk mengetahui bentuk sejarah lain
yang pernah terjadi di Indonesia. ”Ada usul bom bali ada filmnya, terror sejak
bom bali sampai bom thamrin itu bagian sejarah, ”kata Kyai Said. Film berjudul
“Penghianatan G30S PKI” yang disutradarai oleh Arifin C Noer selama era Orde
Baru (ORBA) menjadi tontonan yang wajib diputar setiap 30 September. Namun, memasuki
masa reformasi , film tersebut akhirnya berhenti tayang di layar kaca dan kini
film ”Penghianatan G30S PKI” tak pernah lagi diputar.
0 comments: