Menjadi santri bukan lagi hal yang baru,tapi akan selalu menjadi
pokok bahasan yang unik dan juga hangat untuk diperbincangkan.Pembahasan
tentang santri tidak akan pernah hilang dan juga menyisakan kenangan yang penuh
sesal dan juga penderitaan.Kamu yang pernah menjadi santri pasti sudah
tahu,dimana letak kenikmatan yang kamu dapatkan ketika kamu memposisikan diri
menjadi santri.Banyak hal yang menyenangkan dan juga akan menjadi pengalaman
terindah saat kamu menjadi santri,bahkan ketika kamu melupakan satu saja
kenangan saat kamu berada di pesntren,kamu tidak akan pernah berhasil untuk
melakukannya.
Saat kamu menjadi
santri baru dan akan mulai beradaptasi,masih ingatkah kamu? Saat orang tuamu
mengantarkan kamu ,bersilaturrahmi dengan pak kiai dengan tujuan menyerahkanmu
agar beliau mau mendidikmu menjadi anak yang berbakti? Apa yang sedang kamu
rasakan waktu itu? Jika kamu memang berniat menjadi santri tanpa ada unsur
paksaan,kamu akan merasa sedih dan bahkan hampir meneteskan air mata,iya kan?
Bagaimana dengan kamu yang masuk pesantren dengan dalih paksaan orang tuamu? Apakah
kamu merasakan sakit hati,marah,kecewa? Eh,jangan seperti itu,menjadi santri
adalah sebuah kenikmatan yang tidak terduga.
Jadi,kamu harus
mencobanya dengan modal niat dan juga uang saku dari orang tuamu.Setelah orang
tuamu pulang dan menyerahkanmu ke pengurus pondok,saat seperti inilah yang akan
membuat kamu merasa teriris dan juga ingin menangis histeris.Walaupun
sebenarnya rumahmu dekat dengan pesantren,itupun kamu akan tetap merasakan hal
yang sama,menangis dan bahkan ingin menyudahi sandiwara.Sabar ya,kamu akan
terlatih dengan ujian kecil semacam ini,tapi lucu juga jika kamu mau
mengingatnya lagi.
Sesampainya
di kamar,teman-temanmu memandang kamu dengan perasaan yang berbeda,ada yang
melihatmu dari muka,pakaian bahkan tas kresek yang sedang kamu jinjing.Ada yang
langsung berkenalan dengan nada juga yang sok kenal dengan membullymu di
depan kawanannya.Tahukah kamu? Bagian inilah yang akan selalu menjadi catatan
terindah dan tidak terlupakan.Atau mungkin kamu sudah lupa?
Mengaji dengan
tafsiran ala tulisan tanganmu yang harus dibuat miring,ada juga yang memberikan
tafsiran secara lurus.Tanganmu yang mungil pun jadi kaku dan bahkan sampai
keseleo akibat mengukir indah.Karena kamu bosan,akhirnya kamu tertidur saat
mengaji.Kebiasaan tidur pun bukan lagi hal yang tabu,karena selama Pak Ustadz
tidak komentar dan selama teman yang lain juga melakukan aksi serupa,kamu akan
merasa aman dan akan tetap tidur.Kamu seperti itu?
Urusan makanan
selalu menjadi masalah utama untuk santri baru,apalagi yang tidak tahu dengan ‘sate’
pesantren alias sayur terong.Kamu akan berlari ke koperasi pesantren dan
mencari lauk yang akan membangkitkan nafsu makanmu bukan? Saat temanmu tahu
kalau kamu membeli lauk,mereka akan berbondong-bondong mendekatimu sambil
berkata,”Eh,nyicip ya!”.Semuanya mengatakan hal yang sama di depan makananmu.Karena
kamu santri baru,akhirnya semakin tidak nafsu untuk makan.Ada yang begitu?
“Bangun tidur ku
terus mandi” juga menjadi slogan anak baru.Kamu yang menjadi santri enggal
ini akan berbondong-bondong ke kamar mandi,membuat lorong kamar mandi jadi
penuh dan arus pergerakan di area kamar mandi menjadi macet.Nah,meskipun sudah
mengantre lama,kamu akan tetap tergeser dengan adanya antrean yang dilakukan
oleh seniormu,
” Apalah daya anak baru,yang selalu mengalah dan tidak tahu apa-apa saat bertemu dengan Senior Pondok yang sudah mengakar dan hampir jadi sesepuh di pesantren?”
Santri baru adalah makhluk ter-rempong saat mau tidur,khusus
buat kamu yang nyantri dari masa SMP atau MTs.Masih ingatkah kamu dengan buku
diari,selimut,bantal dan guling.Kamu akan merasa kehilangan jika tidak tidur
dengan mereka semua.Benarkan?
Inilah sederet kisah
anak baru,santri enggal yang selalu jadi momok pembicaraan
hangat.Banyak sekali cerita di pesantren yang tidak terkupas di sini.Tapi
cerita di sini sudah sangat mewakili perjalanan hidup penulis saat berada di
pesantren.Indah memang,bahkan indah sekali.Tidak akan pernah terlupakan dan entah
sampai kapan akan terngiang di dalam jiwa karena sudah menyatu dengan ruh.Salam
rindu dariku,untuk pak kiai,ibu nyai,gus ganteng,ning,pak pengurus dan
teman-teman seperjuangan.Semoga kalian semua selalu diberkahi Allah.Aminn…..
0 comments: